Rekayasa Engineering

PTRE Tingkatkan Kompetensi dengan Sertifikasi Verifikator TKDN

Jakarta, 23 Juli 2024 — Di tengah tantangan global yang semakin kompleks dan persaingan industri yang kian ketat, PT Rekayasa Engineering terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri rekayasa. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan memiliki verifikator Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bersertifikat, sebuah prestasi penting yang baru saja diraih oleh Bapak Heri Irawan, Project Manager PTRE, setelah melalui serangkaian ujian yang ketat dan intensif. Pelatihan dan sertifikasi verifikator TKDN ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri di sektor minyak dan gas (migas) serta industri terkait lainnya. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 15 Tahun 2013 dan pedoman PTK 007 Rev. 5, perusahaan penyedia barang dan jasa di industri ini diwajibkan untuk memenuhi persentase tertentu dalam penggunaan produk dalam negeri. Oleh karena itu, memiliki verifikator TKDN yang bersertifikat menjadi sangat penting bagi perusahaan seperti PTRE untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi ini dan sekaligus mendukung pertumbuhan industri nasional.

Pada 24 hingga 29 Juni 2024, Bapak Heri Irawan mewakili PTRE dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Koperasi Prima Daya Migas (KPDM) di Hotel Novotel, Cihampelas, Bandung. Bimtek ini bukanlah pelatihan biasa, melainkan program intensif yang diikuti oleh sekitar 40 peserta dari berbagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan perusahaan penyedia barang dan jasa (PBJ). Selama enam hari, para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mendalam terkait perhitungan TKDN, yang meliputi: Tiga hari pertama diisi dengan materi wajib seperti Teori Perhitungan TKDN, regulasi terkait seperti Permen ESDM No. 15/2013, serta pedoman PTK 007 Rev. 5. Selain itu, peserta juga mempelajari Akuntansi Biaya, Pajak & Pungutan, dan Pengenalan Barang dan Jasa Operasi Migas. Selama dua hari berikutnya, para peserta diberikan pelatihan intensif mengenai tata cara perhitungan TKDN Jasa, TKDN Barang, dan TKDN Gabungan Barang dan Jasa. Latihan ini sangat penting karena mengharuskan peserta untuk memahami detail perhitungan yang akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pada hari terakhir, ujian kualifikasi dilakukan, yang terdiri dari ujian teori dan praktik selama satu hari penuh. Ujian ini dirancang untuk menguji kemampuan peserta dalam menerapkan teori dan praktik yang telah dipelajari selama pelatihan. Ujian teori dilakukan secara tutup buku dengan 100 soal dalam waktu tiga jam, sementara ujian praktik memakan waktu lima jam dengan soal yang sangat rinci dan memerlukan ketelitian tinggi.

Mengikuti Bimtek ini bukanlah tugas yang mudah. Dengan biaya pelatihan yang cukup mahal dan materi ujian yang sangat ketat, setiap peserta dituntut untuk fokus dan berusaha maksimal. Kegagalan bukanlah pilihan, karena selain biaya yang tinggi, kegagalan juga berarti harus mengulang ujian dengan tantangan yang sama ketatnya. Heri Irawan sendiri mengakui bahwa pelatihan ini menjadi beban tersendiri karena tekanan untuk lulus sangat tinggi. Namun, kerja keras dan dedikasi Heri Irawan akhirnya terbayar. Dengan nilai rata-rata 80, ia berhasil lulus dan mendapatkan sertifikasi sebagai verifikator TKDN. Ini adalah pencapaian besar tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi PTRE. Dengan memiliki verifikator TKDN bersertifikat, PTRE kini memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi TKDN secara mandiri untuk kontrak dengan nilai di bawah 50 miliar, sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Permen ESDM No. 15 Tahun 2013.

Sertifikasi verifikator TKDN ini memberikan beberapa manfaat strategis bagi PTRE :

1. Dengan memiliki verifikator bersertifikat, PTRE dapat melakukan verifikasi TKDN secara mandiri untuk proyek-proyek dengan nilai kontrak di bawah 50 miliar. Hal ini tidak hanya mempercepat proses verifikasi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, yang seringkali memerlukan waktu dan biaya tambahan.

2. Sertifikasi ini juga meningkatkan reputasi PTRE di mata klien dan stakeholder lainnya. Dengan kemampuan verifikasi internal, PTRE dapat menunjukkan komitmen terhadap standar nasional dan kepatuhan terhadap regulasi, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan klien.

3. Dengan adanya verifikator internal, PTRE dapat lebih efisien dalam mengelola proyek, terutama dalam hal administrasi dan pelaporan TKDN. Hal ini memungkinkan PTRE untuk fokus pada aspek teknis dan operasional lainnya yang juga penting untuk keberhasilan proyek.

Report : Heri Irawan (Project Manager PTRE)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *