
Pada tanggal 3 Januari 2024, PT Rekayasa Engineering (RE) menyelenggarakan Workshop Hazop untuk paket pekerjaan Jasa Konsultansi Studi Evaluasi Relokasi Fasilitas Terminal LNG dan Pembuatan Front-End Engineering Design (FEED) Pelabuhan Benoa. Workshop ini berlangsung selama dua hari, dari Rabu, 3 Januari hingga Kamis, 4 Januari 2024, bertempat di Ruang Meeting Parangkusumo Graha RE, kantor Rekayasa Engineering. Workshop ini diadakan secara offline dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Dari tim Pelindo, hadir perwakilan dari Pelindo Multi Terminal (SPMT), Pelindo Energi Logistik (PEL), dan Pelindo Pusat. Sementara itu, dari pihak RE, hadir Pak Wahyu Sejati yang menjabat sebagai Project Manager (PM) dan Lead Engineer dari semua disiplin engineering yang terlibat dalam proyek ini. Workshop Hazop ini dipimpin oleh Pak Suprianto sebagai Hazop Leader, dengan dibantu oleh Pak Rangga sebagai scriber yang bertugas untuk mencatat dan mendokumentasikan seluruh proses dan hasil diskusi.
Mengapa Workshop Hazop Penting?
Hazop, atau Hazard and Operability Study, adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya dalam proses industri. Dengan melakukan Hazop, tim engineering dapat mengidentifikasi dan mengatasi risiko sebelum proses produksi dimulai. Dalam konteks proyek ini, Workshop Hazop bertujuan untuk melakukan penelaahan desain proses terhadap dokumen Piping & Instrumentation Diagram (P&ID) agar dihasilkan output desain yang optimum, tetap berpedoman pada standar keselamatan dan keamanan yang tinggi.
Kegiatan Workshop Hazop untuk paket pekerjaan Jasa Konsultansi Studi Evaluasi Relokasi Fasilitas Terminal LNG dan Pembuatan Front-End Engineering Design (FEED) Pelabuhan Benoa
Pada hari pertama workshop, seluruh peserta diperkenalkan dengan tujuan dan agenda workshop. Pak Wahyu Sejati membuka acara dengan memberikan gambaran umum mengenai proyek relokasi fasilitas terminal LNG dan pembangunan FEED Pelabuhan Benoa. Setelah itu, Pak Suprianto mengambil alih sebagai Hazop Leader, memulai sesi dengan memperkenalkan metodologi Hazop dan pentingnya identifikasi risiko dalam proyek ini. Selama sesi pertama, tim engineering membahas secara rinci desain proses yang telah dibuat, mengevaluasi setiap komponen dalam P&ID. Diskusi yang intens dan mendalam dilakukan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya teridentifikasi dengan jelas. Pak Rangga sebagai scriber berperan penting dalam mencatat setiap temuan dan rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi ini. Pada hari kedua, diskusi dilanjutkan dengan fokus pada analisis lebih mendalam terhadap risiko yang telah diidentifikasi. Tim engineering dari RE bersama dengan perwakilan Pelindo bekerja sama untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi potensi bahaya yang ditemukan. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa setiap pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai risiko dan cara mitigasinya. Sesi ini juga mencakup penelaahan terhadap berbagai skenario operasional dan kondisi darurat yang mungkin terjadi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa desain proses yang dihasilkan tidak hanya efisien tetapi juga aman dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi. Output dari Workshop Hazop ini adalah laporan lengkap yang mencakup semua temuan dan rekomendasi untuk perbaikan desain. Laporan ini akan menjadi acuan bagi tim proyek dalam melanjutkan tahap berikutnya dari pekerjaan Jasa Konsultansi Studi Evaluasi Relokasi Fasilitas Terminal LNG dan Pembuatan FEED Pelabuhan Benoa.
Report : AP Hendra (Project Manager)