Pada tanggal 3 Januari 2024, momentum penting kembali terjadi dalam perjalanan pembangunan Binary Power Plant 30 MW Ulubelu dan 15 MW Lahendong. Kegiatan Design Review Meeting (DRM) dilakukan selama dua hari, dimulai pada Rabu, 3 Januari 2024, dan akan dilanjutkan pada Jumat, 5 Januari 2024. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari DRM sebelumnya yang telah berlangsung pada 29 Desember 2023. DRM tanggal 3 Januari 2024 diselenggarakan secara offline di Ruang Meeting Tiga Negri Graha RE 2, Jakarta. Tim Engineering dari PT Pertamina Geotermal Energi (PGE) yang turut hadir dalam pertemuan ini melibatkan sejumlah tokoh kunci seperti Bapak Purwasuseno, Bapak Gumelar, Bapak Jeffri, Bapak Azhari, Bapak Taufan, Bapak Edward, dan Bapak Ridwan. Sementara itu, dari PT Rekayasa Engineering (PTRE), tampak kehadiran Bapak Yaya Wirahya sebagai Project Manager (PM) dan Lead Engineer dari berbagai disiplin engineering. Pada agenda meeting ini, berbagai dokumen teknis menjadi sorotan utama, termasuk pembahasan mendalam terkait dokumen Engineering Cost Estimation dan Bid Document. Diskusi ini menjadi panggung bagi tim untuk merinci desain optimum secara biaya yang tetap memenuhi standar operasional dan keamanan (safety). Keselarasan ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya efisien secara finansial, tetapi juga memprioritaskan aspek operasional yang aman. Melalui Design Review Meeting ini, diharapkan akan tercapai tingkat kesempurnaan desain yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi proyek.
Pembahasan teknis yang mendalam mengenai dokumen Engineering Cost Estimation dan Bid Document memastikan bahwa aspek keuangan dan perencanaan proyek diperhatikan dengan cermat. Lanjutan agenda meeting pada Jumat, 5 Januari 2024, akan menjadi kelanjutan dari upaya bersama mencapai kesuksesan dalam rangkaian eksekusi Surat Perintah Kerja (SPK). Semoga semua agenda ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil terbaik bagi proyek ini, yang pada akhirnya akan menjadi kontribusi berarti dalam peta energi berkelanjutan Indonesia.
Report : AP Hendra Pradana (Project Manager PT Rekayasa Engineering)
——————————–
On January 3, 2024, another important momentum occurred in the construction of the 30 MW Ulubelu and 15 MW Lahendong Binary Power Plants. The Design Review Meeting (DRM) activity was held for two days, starting on Wednesday, January 3, 2024, and will continue on Friday, January 5, 2024. This meeting is a continuation of the previous DRM which took place on December 29, 2023. The DRM January 3, 2024 held offline in the Tiga Negri Graha RE 2 Meeting Room, Jakarta. The Engineering Team from PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) which also attended this meeting involved several key figures such as Mr. Purwasuseno, Mr. Gumelar, Mr. Jeffri, Mr. Azhari, Mr. Taufan, Mr. Edward, and Mr. Ridwan. Meanwhile, from PT Rekayasa Engineering (PTRE), there was the presence of Mr. Yaya Wirahya as Project Manager (PM) and Lead Engineer from various engineering disciplines. On the agenda for this meeting, various technical documents were the main highlight, including in-depth discussions regarding the Engineering Cost Estimation and Bid Documents. This discussion became the stage for the team to detail a cost-optimized design that still meets operational and safety standards. This alignment is an important step to ensure that the project is not only financially efficient but also prioritizes safe operational aspects. Through this Design Review Meeting, it is hoped that a level of design perfection will be achieved that supports project sustainability and efficiency.
In-depth technical discussions regarding the Engineering Cost Estimation and Bid Document documents ensure that the financial and planning aspects of the project are carefully considered. The continuation of the meeting agenda on Friday, January 5, 2024, will be a continuation of joint efforts to achieve success in the series of execution of Work Orders. Hopefully, all of these agendas can run smoothly and provide the best results for this project, which will ultimately be a meaningful contribution to Indonesia’s sustainable energy map.